Legenda tersebut menceritakan tentang putri cantik yang bernama Princess Mandalika. Dia adalah seorang putri yang sangat disukai oleh banyak pria di Lombok. Karena merasa bingung harus memilih siapa di antara para pria yang menyukainya, Princess Mandalika memilih untuk mengorbankan dirinya sendiri demi kedamaian dan kesatuan Lombok. Dia menjatuhkan dirinya ke laut, dan kemudian tubuhnya berubah menjadi ribuan cacing laut yang disebut nyale.
Setiap tahun, masyarakat Lombok mengadakan festival Nyale untuk memperingati legenda tersebut. Selama festival, para wisatawan dan warga setempat dapat menyaksikan nyale keluar dari laut dan merayakan peristiwa tersebut dengan berbagai acara dan pertunjukan.
Namun, kejadian mengejutkan terjadi pada Sabtu malam, 11 Maret 2023, ketika nyale juga muncul di Pantai Senggigi, Lombok Barat. Meskipun tidak terkait dengan festival di Lombok Tengah, kemunculan nyale ini sangat menarik perhatian masyarakat setempat dan wisatawan.
Ribuan warga dari berbagai penjuru, khususnya di Kecamatan Batulayar, tumpah ruah di Pantai Senggigi untuk menangkap nyale. Mereka sangat antusias dan menggunakan berbagai alat bantu untuk menangkap nyale, mulai dari tangan hingga serokan.
Warga mencari nyale di pinggir pantai yang agak dangkal dengan bantuan senter HP atau head lamp. Mereka berusaha menangkap nyale dengan hati-hati agar tidak merusak habitat laut dan keberlangsungan hidup nyale di masa depan.
Kemunculan nyale di Pantai Senggigi menunjukkan betapa kaya dan indahnya keanekaragaman hayati di Lombok. Selain itu, kejadian ini juga menunjukkan betapa kuatnya kepercayaan dan tradisi lokal yang masih dijaga dan dirayakan oleh masyarakat setempat.
Diharapkan Dinas Pariwisata Lombok Barat dapat melihat peluang baik ini untuk ke depannya.