Cerita Rakyat Lampung: Buaya Perompak


Dahulu kala Sungai Tulang Bawang terkenal akan keganasan buayanya. Suatu hari, seorang gadis rupawan bernama Aminah hilang. Penduduk sekitar menebak gadis itu dimakan buaya.

"Aku di mana?" gumam Aminah ketika terbangun dari pingsannya. Betapa terkejutnya dia saat menyadari dirinya berada di dalam gua. Dia melihat banyak harta benda di dalam gua itu. Ada permata, emas, intan, dan pakaian indah. Tiba-tiba, muncul seekor buaya besar. Aminah ketakutan.


"Jangan takut! Meskipun berwujud buaya, sebenarnya aku manusia sepertimu. Namaku Somad. Aku dikutuk menjadi buaya karena perbuatanku yang sangat jahat. Aku dahulu perampok ulung di Sungai Tulang Bawang. Aku menyimpan semua hasil rampokanku dalam gua ini. Kalau perlu makanan, harta itu kujual sedikit di pasar desa di tepi sungai. Tidak seorang pun tahu bahwa aku membangun terowongan di balik gua ini. Terowongan itu menghubungkan gua ini dengan desa tersebut," cerita sang Buaya.

Buaya juga bercerita bahwa dia menculik Aminah untuk menikahinya. Dia ingin Aminah tetap tinggal di gua itu Jika Aminah mau menikah dengannya, buaya akan memberikan semua hartanya. Aminah tidak silau harta. Namun, dia takut dimakan buaya jika menolaknya. Oleh karena itu, dia berusaha menunda menjawab lamaran buaya. Dia menunggu saat tepat untuk melarikan diri. Selama di gua, Aminah diberi perhiasan dan pakaian mewah oleh buaya

Pada suatu hari, buaya lengah hingga Aminah dapat melarikan diri. Dia melewati terowongan yang diceritakan buaya. Meskipun terowongan tersebut sangat gelap dan panjang, dia pantang menyerah.

Betapa gembiranya Aminah saat berhasil keluar dari terowongan. Dia ditolong oleh para pencari rotan agar dapat kembali ke desanya. Aminah lalu memberikan sebagian perhiasan yang dibawanya kepada mereka. Aminah senang dapat kembali ke desanya dengan selamat.


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama