Tinggallah di sebuah desa kecil La Sirimbone bersama ibu dan ayah tirinya. Ibu La Sirimbone bernama Wa Roe. La Sirimbone seorang anak laki-laki yang baik hati. Akan tetapi, ayahnya tidak menyukainya. Suatu hari ayah tirinya meminta istrinya untuk membuang anaknya ke hutan. Wa Roe sangat berat hati. Namun, suaminya mengancam akan membunuh La Sirimbone jika ia menolak permintaannya. Sambil berurai air mata ibunya membawa La Sirimbone ke hutan. Kemudian, ibunya berpesan, "Jaga dirimu baik-baik, anakku Ibu yakin Tuhan akan selalu melindungimu. Ibu tidak akan pernah berhenti mendoakanmu La Sirimbone ikut menangis. la takut tinggal di hutan sendirian.
Sesaat setelah ibunya pergi, La Sirimbone mulai memberanikan diri menyusuri hutan. Saat hari mulai gelap, ia menemukan jejak kaki sangat besar Diikutinya jejak kaki itu dengan penuh rasa heran. Tiba-tiba....
"Hei, siapakah kau anak manusia?" terdengar suara raksasa menggelegar menghentikan langkah La Sirimbone Dengan takut La Sirimbone menceritakan asal-usulnya. Raksasa merasa iba. Kemudian, raksasa mengizinkan La Sirimbone untuk tinggal di rumahnya.
Bertahun-tahun La Sirimbone tinggal di hutan bersama raksasa. Kegiatannya setiap hari menangkap ikan di sungai. Berkat kerja kerasnya, La Sirimbone selalu mendapat banyak ikan.
Saat hendak memancing, La Sirimbone tidak sengaja menemukan sebuah keris di bubunya. "Ambillah keris pusaka itu! Suatu saat kau akan membutuhkannya," ucap seorang laki-laki tua yang tiba-tiba muncul dari dalam sungai. Belum sempat La Sirimbone menjawab, laki-laki tua itu langsung menghilang.
Waktu terus berlalu. La Sirimbone pun mulai rindu kepada ibunya, la memutuskan untuk datang ke desa melihat keadaan sang Ibu. Saat tiba di desa, ia mendengar tangisan seorang anak perempuan. "Mengapa kau menangis?" tanya La Sirimbone. "Aku sedih Setiap bulan purnama, seekor naga raksasa meminta persembahan satu anak perempuan Hari ini giliranku," ucap anak perempuan semakin tersedu. La Sirimbone tiba-tiba teringat akan keris pusakanya. la yakin dengan keris itu ia akan mampu menaklukkan naga raksasa.
Saat yang ditunggu tiba. Malam hari naga raksasa muncul. La Sirimbone menghadang naga itu. la berbisik memberi perintah pada keris pusakanya untuk mengalahkan naga itu. Dalam sekejap. keris pusaka mampu melumpuhkan sang Naga. Naga itu mati, lalu menghilang
Seluruh warga desa takjub melihat keberanian La Sirimbone, termasuk ayah tirinya. Warga meminta La Sirimbone tinggal kembali di desa. Ayah tirinya juga meminta maaf kepada La Sirimbone. la meminta La Sirimbone kembali tinggal di rumah. La Sirimbone merasa sangat senang dapat tinggal kembali bersama ibunya.