Cerita Rakyat Banta Berensyah



Cerita Rakyat dari Aceh

Banta Berensyah tinggal bersama ibunya di desa kecil. Banta adalah anak yatim yang pandai bermain seruling. Mereka hidup serbakekurangan dari hasil menampi sekam. Ibu Banta menampi sekam di kincir padi Paman Jakub Paman Jakub adalah saudaranya yang sangat kikir 

Suatu hari, Banta meminta sedikit beras kepada Paman Jakub. Namun, yang didapatkannya hanyalah hinaan dari Paman Jakub.

Dalam perjalanan pulang, Banta mendengar berita tentang sayembara. Sayembara itu memperebutkan putri cantik bernama Putri Terus Mata. Banta pun berkeinginan mengadu untung dalam sayembara itu.

Sesampainya di rumah, Banta meminta izin kepada ibunya. Baiklah Banta, Ibu merestuimu pergi mengikuti sayembara Ibu akan mendoakan keberhasilanmu, Nak," kata ibu Banta.

Banta pun pergi berbekal sehelai daun talas sakti. Banta juga membawa seruling miliknya. Banta harus pergi mencari kain emas dan suasa. Itulah syarat untuk memenangkan sayembara.

Banta pergi dengan menumpang kapal Paman Jakub. Sesampainya di tengah laut, Banta turun dari kapal. Banta melanjutkan perjalanannya menggunakan daun talas saktinya.

Beberapa hari kemudian, Banta tiba di sebuah pulau. Penduduk pulau itu menjemur kain tenun berbagai motif. Banta pun segera mencari kain emas dan suasa. Pencarian Banta berakhir di rumah kepala kampung.

"Bagaimana kamu hendak membayar kainku itu, Banta?" kepala kampung bertanya kepada Banta.

"Saya tidak punya uang, Tuanku. Saya akan membayarnya dengan permainan seruling saya," jawab Banta.

Kepala kampung terbuai dengan merdunya permainan seruling Banta. Akhirnya, ia pun memberikan kain emas dan suasa itu kepada Banta.

Banta bergegas pulang membawa kain emas dan suasanya. Namun, di tengah perjalanan Paman Jakub merebut kainnya.

Banta tidak putus asa untuk meneruskan perjalanan sampai di istana. Namun, sampai di istana, Putri sedang melangsungkan pernikahan dengan Paman Jakub.

Banta tidak menyerah dan segera meminta pertolongan Tuhan. Seekor burung elang ajaib tiba-tiba datang. Burung itu berteriak-teriak menyampaikan pemilik kain yang sebenarnya. Kebohongan Paman Jakub pun terbongkar.

Pernikahan Putri Terus Mata dengan Paman Jakub dibatalkan. Kemudian, Putri Terus Mata dinikahkan dengan Banta. Mereka hidup bahagia. Banta pun tidak lupa membawa ibunya tinggal di istana.


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama